Apa bahaya dari
penyakit yang dikenal dengan Diabet atau sakit gula ?
Penyakit diabet,
begitu pada umumnya dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia, merupakan
penyakit yang memiliki nama dalam dunia kesehatan yaitu Diabetes Mellitus atau
lebih lanjut akan disebut dengan DM atau diabetes. DM memiliki tanda khas pada
tubuh yaitu hiperglikemia yang merupakan keadaan kondisi tubuh dimana kadar
gula (glukosa) dalam darah meningkat lebih dari normal. DM ini memiliki
klasifikasi tertentu berdasarkan kategori penyandangnya ialah DM tipe 1 yang
biasanya penyandangnya anak-anak hingga remaja, DM tipe 2 yang sangat banyak
dikenal dimasyarakat karena kategori penyandangnya ialah dewasa, dan DM
gestasional yang bias terjadi pada ibu hamil.
DM merupakan
penyakit menahun yang berkelanjutan seumur hidup. Oleh karena itu, tenaga
kesehatan, pasien, dan keluarga pasien memiliki peran yang penting dalam
pengelolaan penyakit dan pemahaman mengenai khususnya penyulit serta bahaya
dari DM. Klasifikasi berdasarkan onset dari penyulit atau bahaya dari DM dibagi
menjadi dua, akut yang terjadi dalam waktu singkat dan cepat, dan kronik yang
perlu berangsur-angsur membutuhkan waktu yang lebih lama terjadinya
dibandingkan dengan kejadian akut.
Penyulit atau
bahaya yang terjadi secara akut berdasarkan kadar gula di dalam tubuh dibagi
menjadi dua yaitu kadar gula dalam darah yang sangat rendah (hipoglikemia) dan
yang sangat tinggi (hiperglikemia). Berdasarkan PERKENI tahun 2015,
hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa dalam darah dengan atau tanpa
adanya gejala-gejala yang muncul yang berkurang dengan pengobatan. Tanda dan
gejala rendahnya kadar gula dalam darah antara lain lapar, berkeringat,
gelisah, berdebar-debar, pucat, lema, lesu, pusing, perubahan sikap dan gangguan kognitif, hingga dapat
menyebabkan tidak sadarkan diri. Apabila sebagai penyandang DM memiliki tanda
dan gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan
gula dara yang jika didapatkan hasil pemeriksaan gula darah < 70mg/dL disertai
dengan gejala dan gejala berkurang dengan pengobatan dapat dikategorikan
sebagai keadaan hipoglikemia.
Keadaan lain
dari bahaya DM ialah keadaan tingginya kadar gula dalam darah yang disebut
dengan ketoasidosis diabetikum (KAD) dan sindrom hiperosmolar hiperglikemia
(SHH). KAD merupakan komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl) disertai tanda-tanda asidosis
berupa sesak, berkeringat, hingga tidak sadarkan diri dan juga adanya nafas
berbau buah, yang merupakan tanda adanya keton. Pada SHH yang membedakan dengan
KAD adalah keadaan hiperglikemi ekstrim tanpa adanya keton dan penurunan
kesadaran (terutama orang tua). Apabila sebagai kerabat atau penyandang DM
mengenali tanda dan gejala tersebut dapat segera dibawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat untuk segera ditangani lebih lanjut dengan
pemberian cairan secara agresif sesuai dengan konsesus yang berlaku.
Hal itulah yang
merupakan keadaan-keadaan gawat darurat atau mengancam jiwa yang terjadi secara
cepat/akut yang dapat terjadi bagi penyandang DM. Kondisi lain yang dapat
membahayakan penyandang DM ialah yang terjadi pada waktu yang lama atau kronik
yang disebabkan efek samping dari tingginya kadar glukosa di pembuluh darah
yang terlalu lama. Hal tersebut dapat terjadi pada pembuluh darah besar
(makroangipati) atau pada pembuluh darah kecil (mikroangipati). Pembuluh darah
besar yang sering terkena ialah pembuluh coroner jantung sehingga dapat
menyebabkan sakit jantung, pembuluh darah otak sehingga dapat menyebabkan
stroke, dan pembuluh darah pada daerah-daerah perifer dari tubuh seperti kaki
sehingga dapat menyebabkan lamanya penyembuhan pada luka di kaki sehingga
menimbulkan perawatan khusus. Pembuluh darah kecil seperti pada retina mata
sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan, dan pembuluh darah pada ginjal
juga dapat terkena efek samping akibat tingginya kadar glukosa dalam periode
yang lama sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal. Selain itu, disfungsi ereksi
atau kegagalan ereksi secara maksimal pada pria juga dapat menjadi salah satu
penyulit pada penyandang DM.
Pengelolaan dan
tatalaksana bagi penyandang DM perlu dilakukan secara tepat agar meminimalisir
resiko kejadian hal bahaya atau penyulit yang dapat menurunkan angka kualitas
hidup penyandang DM. Oleh karena itu, segera melakukan pengobatan secara rutin
dan sesuai anjuran dokter bagi penyandang DM
0 comments:
Posting Komentar