Sejenak saya teringat tentang apa yang telah menjadi judul entri sekarang ini, dimana memang sebelumnya, saya seperti diingatkan oleh guru saya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk sedikit mengulas tentang hal ini, yang mana merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah ada dan terus semakin berkembang di SMP kebanggan saya, Almuslim.
Ya memang ini seperti bukan halnya ilmu-ilmu pasti ataupun hal konkret seperti mata pelajaran pada umumnya. Ini hanyalah suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, singkatnya Kepemimpinan.
Pada mata pelajaran tersebut, kami siswa termasuk saya diajarkan bukan mengenai hal-hal yang pasti tentang leadership, bukan hanya duduk dan memperhatikan guru yang mengajar tentang segala macam teori mengenai leadership, dan bukan hanya menghafal teori-teori tersebut. Tapi, kami mempraktekan ilmu-ilmu yang telah diajarkan guna melatih kemampuan kepemimpinan kami yang berguna kelak dikemudian hari.
Seperti halnya ada 7 step dari Leadership, dimana salah satunya ialah Learn to learn. Pada step ini diajarkan bagaimana caranya belajar untuk belajar, maksudnya ialah diajarkannya membentuk suatu karya yang dapat digunakan untuk belajar atau memotivasi diri sendiri dalam hal belajar, contohnya membuat kalendar. Kalendar yang dibuat bukanlah kalendar biasa, melainkan kalendar tujuan hidup diri sendiri yang ditargetkan dalam satu satuan waktu dan tujuannya bersifat jelas, rinci, dan rasional. misalnya pada saya, dulu saya memang mentargetkan pada usia 17 tahun saya sudah ada di jenjang perkuliahan dan mengambil prodi kedokteran pada tahun 2013 di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta (Dulu saya masih SMP kelas 9, pada tahun 2010). Sebelumnya saya juga mentargetkan bahwa saya akan melanjutkan ke jenjang SMA (setelah SMP) pada program Akselerasi di salah satu SMA Negeri di Bekasi. Alhasil, sekarang saya berjalan sesuai ketentuan target saya, yakni sekarang saya berusia 18 tahun (Sekarang tahun 2015) dan sedang menduduki perkuliahan tahun ke 2 di prodi yang sudah ditargetkan, meskipun agak sedikit melenceng mengenai tempat PTNnya, tapi bagi saya bukan masalah karena yang ditujukan ialah sesuai dengan ketentuan waktunya.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari pembelajaran mata pelajaran Leadership, selain itu banyak hal yang sudah dipelajari, seperti memotivasi diri dan teman-teman, mengenal kisah-kisah inspiratif serta melakukan hal-hal, ya seperti namanya, menjadi Pemimpin, contohnya memimpin dalam kegiatan sosialiasi, penyuluhan, sampai ke kegiatan menghidangkan masakan, hingga menjualnya juga diajarkan. Hal ini juga mengajarkan untuk membangun kemandirian seseorang.
Itulah mengapa di awal saya bilang, SMP kebanggan, Almuslim, karena awalnya mata pelajaran ini hanya ada di sekolah tersebut, yang berarti sekolah tersebut tidak hanya memperhatikan tingkat intelektual murid tetapi melatih kemampuan-kemampuan dalam hidup bermasyarakat.
Di akhir, saya mengucapkan terima kasih kepada guru saya yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak bisa diajarkan hanya dengan duduk dan teori, Terima Kasih Pak Mansyur.
LEADERSHIP
Pada mata pelajaran tersebut, kami siswa termasuk saya diajarkan bukan mengenai hal-hal yang pasti tentang leadership, bukan hanya duduk dan memperhatikan guru yang mengajar tentang segala macam teori mengenai leadership, dan bukan hanya menghafal teori-teori tersebut. Tapi, kami mempraktekan ilmu-ilmu yang telah diajarkan guna melatih kemampuan kepemimpinan kami yang berguna kelak dikemudian hari.
Seperti halnya ada 7 step dari Leadership, dimana salah satunya ialah Learn to learn. Pada step ini diajarkan bagaimana caranya belajar untuk belajar, maksudnya ialah diajarkannya membentuk suatu karya yang dapat digunakan untuk belajar atau memotivasi diri sendiri dalam hal belajar, contohnya membuat kalendar. Kalendar yang dibuat bukanlah kalendar biasa, melainkan kalendar tujuan hidup diri sendiri yang ditargetkan dalam satu satuan waktu dan tujuannya bersifat jelas, rinci, dan rasional. misalnya pada saya, dulu saya memang mentargetkan pada usia 17 tahun saya sudah ada di jenjang perkuliahan dan mengambil prodi kedokteran pada tahun 2013 di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta (Dulu saya masih SMP kelas 9, pada tahun 2010). Sebelumnya saya juga mentargetkan bahwa saya akan melanjutkan ke jenjang SMA (setelah SMP) pada program Akselerasi di salah satu SMA Negeri di Bekasi. Alhasil, sekarang saya berjalan sesuai ketentuan target saya, yakni sekarang saya berusia 18 tahun (Sekarang tahun 2015) dan sedang menduduki perkuliahan tahun ke 2 di prodi yang sudah ditargetkan, meskipun agak sedikit melenceng mengenai tempat PTNnya, tapi bagi saya bukan masalah karena yang ditujukan ialah sesuai dengan ketentuan waktunya.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari pembelajaran mata pelajaran Leadership, selain itu banyak hal yang sudah dipelajari, seperti memotivasi diri dan teman-teman, mengenal kisah-kisah inspiratif serta melakukan hal-hal, ya seperti namanya, menjadi Pemimpin, contohnya memimpin dalam kegiatan sosialiasi, penyuluhan, sampai ke kegiatan menghidangkan masakan, hingga menjualnya juga diajarkan. Hal ini juga mengajarkan untuk membangun kemandirian seseorang.
Itulah mengapa di awal saya bilang, SMP kebanggan, Almuslim, karena awalnya mata pelajaran ini hanya ada di sekolah tersebut, yang berarti sekolah tersebut tidak hanya memperhatikan tingkat intelektual murid tetapi melatih kemampuan-kemampuan dalam hidup bermasyarakat.
Di akhir, saya mengucapkan terima kasih kepada guru saya yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak bisa diajarkan hanya dengan duduk dan teori, Terima Kasih Pak Mansyur.
Keterangan Foto, Kiri-kanan : Kamal, Iqbal, Saya (Kahfi), Pak Mansyur, Ikhwan, dan Oki
Keterangan foto : Merupakan bukti postingan Guru saya yang mengingatkan untuk membuat artikel ini
Lampiran :
0 comments:
Posting Komentar